Senin, 14 Oktober 2013

perkembangan anak usia 0-6 tahun

Robert J. Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan itu merupakan
suatu hal yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu yang apabila
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan ke tugas perkembangan
selanjutnya tapi jika gagal akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada individu yang
bersangkutan dan kesulitan – kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya.
Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai social expectations
yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai keterampilan
tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang
rentang kehidupan.
  1. Faktor sumber munculnya tugas – tugas perkembangan :Adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu
  2. Tuntutan masyarakat secara kultural : membaca, menulis, berhitung, dan organisasi
  3. Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri (psikologis) yang sedang
  4. berkembang itu sendiri : memilih teman dan pekerjaan
  5. Tuntutan norma agama
Adapun tugas – tugas perkembangan pada setiap fase perkembangan (Robert J. Havighurst
(Monks, et al., 1984, syah, 1995; Andrissen, 1974; Havighurst, 1976) ) sebagai berikut :
Tugas – tugas perkembangan pada usia bayi dan kanak – kanak (0 – 6 tahun)
  • Belajar berjalan.
  • Belajar memakan makanan padat.
  • Belajar berbicara.
  • Belajar buang air kecil dan buang air besar.
  • Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
  • Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
  • Membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam.
  • Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang – orang disekitarnya.
  • Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata
  • hati.
Menurut beberapa ahli psikologi lainnya tentang tugas perkembangan disetiap fase – fase
perkembangan 0 – 6 tahun :

1. Charlotte Buhler (1930) dalam bukunya yang berjudul The first tear of life :  
A. Fase pertama (0 – 1 tahun)
Belajar menghayati berbagai objek diluar diri sendiri, melatih fungsi – fungsi
motorik. 
B. Fase kedua (2 – 4 tahun)
Belajar mengenal dunia objektif diluar diri sendiri, disertai dengan penghayatan
yang bersifat subjektif. Misalnya anak bercakap – cakap dengan bonekanya atau
berbincang – bincang dan bergurau dengan binatang kesayangannya.
C. Fase ketiga ( > 5 tahun)
Belajar bersosialisasi. Anak mulai memasuki masyarakat luas (pergaulan dengan
teman sepermainan (TK) dan sekolah dasar. Menurut Soe’oed (dalam Ihromi, ed.,
1999 : 30) syarat penting untuk berlangsungnya proses sosialisasi adalah interaksi
sosial. A. Gosin (Soe’oed, dalam Ihromi, ed., 1999 : 30) : sosialisasi adalah
proses belajar yang dialami oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, nilai – nilai dan norma – norma agar dia bisa berpartisipasi sebagai
anggota dalam masyarakatnya.

2. Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya Developmental Psychology :
A. Prenatal, yaitu masa konsepsi anak sampai umur 9 bulan dikandungan ibu.
B. Masa natal :
  • Infancy atau neonatus (dari lahir sampi usia 14 hari), penyesuaian terhadap
lingkungan
  • Masa bayi (2 minggu sampai 2 tahun), bayi tidak berdaya dan sangat
tergantung pada lingkungan dan kemudian (karena perkembangan) anak mulai
berusaha menjadi lebih independen.
  • Masa anak ( > 2 tahun)
Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga dia merasa
bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan yang ada.

3. Erik Erickson (1963) dalam bukunya Chilhood and Society :

  1. Masa bayi (0 – 1,5 tahun), anak belajar bahwa dunia merupakan tempat yang baik baginya, dan ia belajar menjadi optimis mengenai kemungkinan – kemungkinan, mencapai kepuasan.
  2. Masa Toddler (1,5 – 3 tahun), Anak belajar menggunakan kemampuan bergerak sendiri untuk melaksanakan dua tugas penting, yakni pemisahan diri dari ibu dan mulai menguasai diri, lingkungan, dan keterampilan dasar untuk hidup.
  3. Awal masa kanak – kanak ( > 4 tahun), Anak belajar mencontoh orang tuanya, pusat perhatian anak berubah dari benda ke orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar