Rabu, 11 Desember 2013

Tugas analisis sosial

TUGAS SOSIOLOGI
ANALISIS SOSIAL WILAYAH MIKAEL MBELANG

STASI NGALIYAN
PAROKI ST.ISIDORUS SUKOREJO
















Dosen  : Antonius Andi Wasianto, SS
Nama   : Yanuaria Eka Sari
NIM    : 13945


SEKOLAH TINGGI PASTORAL KATEKETIK ST.FRANSISKUS ASSISI
JALAN RONGGOWARSITO 8 SEMARANG

                                                                                                                                                      I.            PENDAHULUAN

 I.1 Latar Belakang

            Paradigma gerakan STPKat adalah kritis transformatif, artinya mahasiswa dituntut peka dan mampu membaca realitas sosial secara objektif atau kritis, sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara kritis, mutlak diperlukan kemampuan analisis sosial secara baik. Dalam analisis sosial ini penulis mencoba mengamati umat yang berada di Wilayah Mikael Stasi Ngaliyan Paroki Sukorejo. Model analisis yang digunakan untuk menganalisis sendiri adalah menggunakan metode analisis SWOT. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknessess) dan ancaman (Threats).

I.2 Rumusan Masalah

1.        Apa kekuatan – kekuatan hal hal positif yang ada pada umat katolik di Lingkungan Mikael ( jumlah umat, peran umat di masyarakat, kelebihan yang dimiliki, keadaan sosial) ?
2.        Apa kelemahan atau kesulitan yang dialami umat ( masalah komunikasi, pola pikir masyarakat, hal pengahambat kemajuan) ?
3.        Apa kesempatan atau potensi ( keadaan alam, perkembangan daerahnya, semangat warga) ?
4.        Apa ancaman atau faktor negatif dan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dialami masyarakat ?
 I.3 Tujuan
1.      Mengetahui kekuatan, peluang atau potensi, kelemahan, ancaman serta hambatan yang ada di Stasi Ngaliyan khususnya wilayah Mikael dengan menggunakan metode ansos SWOT.


 I.4 Manfaat
1.      Melatih mahasiswa untuk terampil dalam menganalisis suatu permasalahn menggunakan metode SWOT.
2.      Melatih mahasiswa untuk dapat lebih peka dengan permasalahan, potensi, ancaman serta hambatan pada suatu daerah tertentu.


                                                                                                                                                      II.            PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Masyarakat Pedesaan
            Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.      Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.      Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.


II.2 Wilayah Mikael Belang Stasi Ngaliyan

Stasi Triniji Suci Ngaliyan merupakan satu-satunya stasi yang secara geografis berada diluar wilayah Paroki St.Isidorus Sukorejo Kendal, karena Stasi Ngaliyan yang secara geografis masuk dalam Kabupaten Temanggung dan yang seharusnya masuk dalam Paroki Parakan tetapi karena alasan jarak yang jauh untuk mencapai paroki serta perkembangan masuknya misionaris ke wilayah Desa Ngaliyan terlebih dulu orang yang berasal dari Paroki Sukorejo maka dari itu Stasi Ngaliyan kemudian dimasukan dalam Paroki St.Isidorus Sukorejo Kendal.
Umat Katolik di Desa Ngaliyan adalah 40% dari keseluruhan warga Desa Ngaliyan yang tersebar dalam 5 dusun. Paguyuban warga di Desa Ngaliyan sangatlah guyub jarang terjadi konflik karena perbedaan agama atau perbedaan lainya ditandai dengan dahulu sempat adanya umat Katolik yang menjadi kepala dan sekarangpun umat Katolik ada yang menjadi perangkat desa. Kekerabatan juga masih kental bisa dilihat dengan sistem tempat tinggal yang satu deret ternyata masih satu saudara.
Stasi Ngaliyan dengan ketua stasi Bapak Markus Nurwito terbagi dalam 9 wilayah yang terdiri dari 160 KK (Kepala Keluarga), termasuk Wilayah Mikael Mbelang. Wilayah Mikael sendiri terdiri dari 18 KK yang rata rata dalam satu KK terdiri dari 3-6 anggota keluarga. Ketua dari wilayah Mikael Mbelang sendiri adalah Bapak Albanus Suliswanto yang mulai menjabat tahun 2012 dan sebelumnya diketui oleh Bapak Suparno.
Warga Wilayah Mikael Mbelang hampir semua bermatapenacaharian sebagai buruh tani, dan yang bermatapencaharian sebagai PNS, pedagang, wiraswasta bisa dihitung. Komoditas utama yang dihasilkan adalah jagung dan padi. Biasanya jika musim tanam atau musim panen warga bergotong-royong saling membantu dengan yang lain meskipun kadang ada salah seorang juga lebih memilih untuk mempekerjakan dengan alasan keefisienanya dan kecepatanya. Keadaan geografisnya bisa dilihat tanahnya yang subur sehingga jika ditanami palawija pasti tumbuh dan berbuah. Selain mereka menanam jagung dan padi biasanya juga untuk hasil sampinganya juga menanam palawija lainya seperti: cabe, kentang, kacang-kacangan, kopi dll.
Selain gotong-royong yang masih guyub warga Wilayah Mikael Mbelang Ngaliyan ini juga masih memegang tradisi Jawa, seperti contoh: tradisi Nyadran yang dilakukan pada Jumat Kliwon menurut hari Jawa untuk pembukaan bulan Suro, tradisi Baritan yang dilakukan selama bulan Suro yaitu selamatan di perempatan jalan yang menurut mitos meminta keselamatan pada Yang Kuasa. Kekerabatan di Wilayah ini juga masih kental bisa dilihat dari tempat tinggalnya yang sederatan ternyata masih satu keluarga besar.


 II.3 Analisis SWOT Wilayah Mikael Mbelang
             Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang (Sanjaya: 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu masalah sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Diperoleh data analisis sebagai berikut :
II.3.1 Strength (Kekuatan)
1.      Gotong-royong antar warga yang masih guyub sehingga masih tercipta kerukunan antar warga, rasa sosial yang masih tinggi, dan ketentraman dalam satu wilayah
2.      Hubungan baik antar warga sehingga tidak terjadi perpecahan meskipun berbeda agama
3.      Mempunyai tanah yang subur sehingga memungkinkan warga bercocoktanam untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari hasil bercocoktanam
4.      Warga yang semakin sadar akan pentingnya pendidikan sehingga semakin banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya tidak hanya sebatas lulus SMP
5.      Sebagian warga mulai sadar dengan kemajuan jaman, seperti kemajuan teknologi. Sekarang banyak orang mempunyai handphone sehingga memudahkan untuk berkomunikasi.

II.3.2  Weakness (Kelemahan)
1.      Kurangnya kesadaran akan pentingnya doa bersama diwilayah
2.      Masih tertanam pola pikir jaman dulu yang menghambat dan sulit diajak maju
3.      Alat komunikasi selain menjadi kekuatan juga menjadi kelemahan karena warga sudah dimudahkan dengan adanya handphone menjadikan banyak anak menjadi terganggu jam belajarnya, warga menjadi malas untuk bersilahturahmi
4.      Mental warga yang cepat puas dengan keadaan
5.      Kesadaran untuk berkumpul yang semakin menurun .

II.3.3 Opportunity (Peluang)
1.      Keadaan alam yang mendukung untuk lebih dikembangkan demi kemajuan desa
2.      Semangat guyub gotong-royong yang masih tertanam untuk menumbuhkan kembali kesadaran berkumpul untuk berdoa bersama
3.      Warga sudah ada yang mulai sadar akan kemajuan jaman, penyadaran lebih-lebih untuk yang masih berpikiran kolot supaya bisa dan mau diajak maju.

II.3.4    Threat (Ancaman)
1.      Warga yang terlalu sibuk (pulang sore) dengan urusan pekerjaan (buruh tani), kemudian menjadi kecapekan menjadi faktor menurunnya kesadaran untuk berkumpul berdoa bersama
2.      Doa-doa di wilayah menjadi sepi karena sedikit yang datang
3.      Kaum muda yang bekerja merantau dan para remaja yang bersekolah keluar menjadi faktor vakumnya kegiatan mudika diwilayah.

                                                                                                                                                             III.            PENUTUP

III.1 Simpulan
            Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa warga Wilayah Mikael Belang Ngaliyan sebenarnya mempunyai potensi untuk maju hanya perlu penyadaran kembali akan pentingnya membangun hidup rohani dan untuk lebih sadar akan pentignya berkumpul bersama untuk berdoa bersama. Karena didunia tidak semata untuk mengurus ladang saja tetapi harus diimbangi dengan hidup rohani yang baik. Selain itu warga juga diajak untuk lebih bijaksana dalam menanggapi kemajuan jaman, penyadaran untuk tidak cepat puas akan apa  yang sudah dicapai. Karena bisa dilihat dari analisis warga terlihat kurang bisa memanfaatkan dengan baik dengan adanya teknologi baru seperti halnya handphone. Dan untuk ancaman vakumnya kegiatan mudika dapat diminimalisir dengan mengajak kembali aktif para muda mudi yang tidak merantau untuk kembali menghidupkan kegiatan-kegiatan mudika diwilayah.

Kamis, 05 Desember 2013

dasar-asar pendidikan

Fungsi pendidikan dalam keluarga: 1. Pengalaman pertama di masa kanak-kanakFreud dan Adler (psikolog) menekankan: pentingnya peranan keluarga. Bila anak mengalamipengalaman trauma’ masa kecil maka pengalaman tsb akan dapat muncul ditahap-tahap perkembangan selanjutnya.  2. Menjamin kehidupan emosional anak Kebutuhan emosionalkasih sayang dapat dipenuhi dan dapat berkembang baik dalam keluargaà faktor penting dalam membentuk kepribadian seseorang

3. Menanamkan dasar-dasar pendidikan moralMelatih, menanamkan dasar pendidikan moral. Ki Hajar Dewantoro: ‘Rasa cinta, rasa bersatu,  dan keadaan jiwa yg  sangat berguna bagi kelangsungan pendidikan budi pekerti yang tidak dapat di saingi oleh lembaga pendidikan yang lainnya.’ 4. Memberikan peluang berkembangnya benih-benih  kesadaran social.Dalam menghadapi masalah dalam keluarga: tolong menolong, gotong royong, secara kekeluargaan. Semua hal tersebut akan memupuk berkembangnya benih-benih kesadaran social dalam keluarga yang bersangkutan.

copy of materi daspen ( Dra. Irine Hartutik, M.Pd)

Jumat, 22 November 2013

Pengertian Psikologi

I.HAKEKAT PSIKOLOGI
       A. Pengertian Psikologi

       Secara harafiah psikologi umumnya dimengerti sebagai ilmu jiwa. Pengertian ini didasarkan pada terjemahan kata Yunani  yaitu psyche dan logos. Psyche berarti jiwa atau nyawa atau alat untuk berfikir . Logos berarti ilmu atau yang mempelajari  tentang jiwa . Dengan demikian psikologi diterjemahkan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Karena jiwa sifatnya abstrak maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa tidak dapat kita lihat dengan indera kita . Demikian pula hakikat jiwa tak seorangpun mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa hanya lewat gejalanya saja ,lewat perilakunya. Jadi tingkahlaku itulah pernyataan jiwa yang dapat kita lihat. Pernyataan jiwa itulah yang disebut gejala-gejala jiwa misalnya mengingat, mengamati, berfantasi dsb
beberapa definisi psikologi
Dr.Singginggih Gunarso :
  Psikologi : Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
Hilgard : psychology may be defined as the science that study the behavior of men and animal.
Woodworth dan Marquis  Psikologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari aktifitas individu  dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. Dsb
Kesimpulan Psikologi ; Ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tsb tidak dilepaskan dari lingkungannya.

Senin, 04 November 2013

Artikel minat baca

Pentingnya  Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
             Membaca merupakan kegiatan positif  dimana orang akan mendapatkan banyak pengetahuan dan memperluas wawasan. Orang akan dengan mudah nya membuka jendela dunia, mencapai belahan dunia lain hanya dengan membaca buku. Oleh karena itu perlu adanya kebiasaan diri untuk membaca buku. Pendorong bangkitnya minat baca adalah sudah tertanamnya kebiasaan membaca sejak dini, oleh karena itu pada dasarnya sangat penting menanamkan rasa ingin tahu terhadap buku kepada anak sejak usia dini. Dengan begitu perlu disediakan buku-buku yang menarik untuk menarik perhatian anak supaya timbul rasa ingin tahu pada diri anak sehingga ini menjadi titik awal anak akan menjadi suka membaca dan ini tahu lebih banyak macam buku.
          Bukan perkara mudah menanamkan minat baca pada anak tetapi ini adalah suatu keharusan yang perlu dilakukan demi membangun generasi yang berkualitas untuk kedepannya. Minat baca harus benar-benar ditanamkan sejak dini karena usia dini adalah usia emas dalam hidup seseorang, dimana pendidikan awal ditanamkan.  Perkembangan minat baca pada anak juga perlu didorong dengan adanya bacaan yang mendukung secara berkelanjutan, karena jika minat baca sudah tertanam tetapi bacaan yang tersedia tidak memadai dan tidak sesuai kebutuhan tidak menutup kemungkinan minat baca akan menyurut . Oleh karena itu perlu ditunjang bacaan-bacaan, buku-buku yang  memadai untuk memenuhi kebutuhan secara berkelanjutan.  Dalam proses pembiasaan membaca pun jangan ada pemaksaan, cukup dibiasakan sejak usia dini dengan  dibacakan cerita-cerita menarik lambat laun akan terdorong daya tarik terhadap buku sehingga sampai usia dimana anak dapat membaca sendiri sudah tertanam kebiasaan membaca.
          Minat baca dewasa ini sangatlah rendah, tidak mengherankan jika anak SD, SMP, SMA di era sekarang sangat tergantung dengan teknologi   karena disamping tidak ada penanamaan kebiasaan membaca anak sejak dini juga dimanjakan dengan teknologi yang semakin canggih. Karena penanaman kebiasaan membaca membutuhkan proses yang tidak cepat maka bagi orang tua perlu mempersiapkan dan menanamkanya sejak dini.  Banyak cara-cara untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini, antara lain : Pertama membacakan cerita dimulai sejak dalam kandungan. Membiasakan membacakan sejak dalam kandungan adalah langkah awal memberikan stimulun baik kepada si jabang bayi, karena dengan ibunya yang gemar membaca akan mempengaruhi si jabang bayi kelak lahir menurunkan sifat ibunya. Kedua, membiasakan membacakan ceritera atau dongeng kepada anak sebelum tidur. Disini langkah untuk mulai menarik perhatian anak terhadap buku, dimana anak belum bisa membaca sendiri jika sering terbiasa dibacakan ceritera atau dongeng akan timbul rasa tertarik perhatian terhadap buku selain itu anak juga akan tumbuh imajinasinya untuk memvisualisasikan dalam daya imajinasi anak tersebut dan akhirnya akan tumbuh kreatifitas pada anak.
          Ketiga, membiasakan pergi ke perpustakaan. Pada langkah ini orang tua bisa mengajak anak rekreasi ke toko buku, perpustakaan atau taman baca sehingga anak dengan bebas memilih bacaan yang disukai anak sehingga dari langkah ini akan terlihat minat anak terhadap suatu buku yang dia sukai. Keempat membiasakan memberi penghargaan berupa buku. Langkah ini untuk memberi dorongan lebih sehingga anak akan merasa terdukung dengan adanya pengahargaan dari orang terdekatnya sehingga kecintaannya terhadap buku akan semakin tertanam.Selain dari keluarga sendiri, pihak lain yang seharusnya mendukung adalah pemerintah atau lembaga yang berwenang dengan urusan penggalakan taman buku. Karena pemerintah berwenanglah yang lebih mempunyai modal untuk penggalakan taman baca. Selain itu pemerintah juga harus menjangkau masyarakat berkekurangan dengan memberi akses buku-buku yang bermanfaat. Karena di daerah atau lingkungan orang tidak mampu sangat-sangat jarang taman buku atau sekedar akses buku untuk mendorong minat baca masyarakat.  Karena itu perlu adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah yang berwenang.

          Menumbuh minat baca sejak dini memang perlu dilakukan, karena sangat banyak manfaatnya. Selain itu juga demi menjawab tuntutan jaman yang semakin maju. Lambat laun ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin maju tanpa membaca apakah orang akan dengan mudah mendapatkan ilmu tentang teknologi tersebut. Jadi dengan membaca orang akan dengan mudah mendapatkan banyak informasi. Mari membiasakan membaca. Dengan demikian negara Indonesia ini semakin kaya dengan ilmu dan selangkah lebih maju sehingga Indonesia  tidak mungkin tidak menjadi negara maju.

Sabtu, 26 Oktober 2013

apa itu proses sosial?

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yg dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan itu, baik yang menyatukan maupun menggoyahkan kesatuan itu.

Intinya: proses sosial adalah pengaruh timbal balik atau INTERAKSI antara pelbagai segi kehidupan bersama.

Selasa, 15 Oktober 2013

Perkembangan Anak Usia Dini

Perkembangan anak usia dini meliputi beberapa bagian, yaitu:
1.   Perkembangan kemampuan motorik.
Seiring dengan pertumbuhannya, sistem syaraf anak anda semakin matang. Ada 2 tipe kemampuan motorik. Yang pertama adalah kemampuan motorik di mana anak anda mampu menggerakkan bagian tubuhnya yang besar, seperti tangan dan kaki. Berjalan, berlari, keseimbangan tubuh dan koordinasi gerak merupakan bentuk perkembangan anak usia dini pada kemampuan motorik.
Yang perlu dievaluasi pada tahap perkembangan ini adalah kekuatan otot, kualitas gerakan dan sejauh mana anak mampu melakukan gerakan. Sedangkan perkembangan kemampuan motorik yang ke dua adalah kemampuan anak untuk menggerakkan bagian-bagian kecil dari tubuhnya. Seperti jari tangan, jari kaki dan mata. Kemampuan motorik ini dapat dilihat dari kemampuan anak melempar dan menangkap sesuatu, menggambar maupun meraih benda.
2.   Perkembangan fungsi fisik.
Perkembangan anak usia dini pada fungsi fisiknya mengikuti pola tertentu, diantaranya; perkembangan bagian tubuh yang besar lebih awal dibandingkan bagian tubuh yang kecil. Misalnya, perkembangan fungsi tangan dan kaki lebih dulu dibandingkan jari. Pola selanjutnya adalah perkembangan bagian-bagian utama tubuh lebih dahulu dibandingkan bagian lainnya.
Bagian-bagian utama seperti lambung, jantung dan organ inti lainnya lebih dulu dan lebih kuat dibandingkan perkembangan fungsi kaki dan tangan. Dan pola yang terakhir adalah dari bagian atas tubuh menuju bagian bawah. Perkembangan anak usia dini untuk memfungsikan fisiknya dimulai dari kepala baru kemudian ke bagian kaki. Inilah sebab mengapa bayi lebih dulu mampu mengangkat kepalanya dibandingkan berguling.
3.   Perkembangan kemampuan kognitif.
Perkembangan anak usia dini meliputi perkembangan kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif ini barkaitan dengan daya ingat, kemampuan menganalisa maupun kemampuannya memecahkan masalah. Anak usia dini adalah peneliti kecil, mereka aktif melakukan percobaan dan menganalisa apa yang ada di sekelilingnya. Di sini dukungan lingkungan untuk menunjang perkembangan kognitif anak sangat diperlukan. Interaksi yang sehat antara anak dan lingkungan dapat mengoptimalkan perkembangan kognitifnya.
4.    Perkembangan kemampuan berbahasa.
Penelitian menunjukkan bahwa bagaimana cara orang tua berbicara akan memainkan peran penting dalam perkembangan kemampuan berbahasa pada anak. para peneliti meyakini bahwa penggunaan bahasa ibu akan memudahkan anak untuk belajar bahasa lebih cepat. Awalnya anak hanya mampu mengoceh, kemudian dia mulai bisa mengucapkan sebuah kata. Dengan terus berlatih, anak anda akan mulai bisa menggabungkan 2 kata, hingga kemudian bisa membuat sebuah kalimat sederhana. Kemampuan anak berbahasa merupakan cermin dari kecerdasan anak.

Selain dukungan dari orang-orang terdekat maupun lingkungan sekitarnya, perkembangan anak usia dini perlu didukung pula oleh suplai nutrisi yang mencukupi. Ini dikarenakan pada masa perkembangan anak usia dini dibutuhkan zat-zat gizi penting untuk proses pematangan jaringan tubuhnya dan untuk menyediakan energi dalam proses anak bereksplorasi.