Minggu, 22 Desember 2013
Rabu, 11 Desember 2013
Tugas analisis sosial
TUGAS SOSIOLOGI
ANALISIS SOSIAL WILAYAH MIKAEL MBELANG
STASI NGALIYAN
PAROKI
ST.ISIDORUS SUKOREJO
Dosen : Antonius Andi Wasianto, SS
Nama : Yanuaria Eka Sari
NIM
: 13945
SEKOLAH
TINGGI PASTORAL KATEKETIK ST.FRANSISKUS ASSISI
JALAN
RONGGOWARSITO 8 SEMARANG
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Paradigma
gerakan STPKat adalah kritis transformatif, artinya mahasiswa dituntut peka dan
mampu membaca realitas sosial secara objektif atau kritis, sekaligus terlibat
aktif dalam aksi perubahan sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial
secara kritis, mutlak diperlukan kemampuan analisis sosial secara baik. Dalam
analisis sosial ini penulis mencoba mengamati umat yang berada di Wilayah
Mikael Stasi Ngaliyan Paroki Sukorejo. Model analisis yang digunakan untuk
menganalisis sendiri adalah menggunakan metode analisis SWOT. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknessess) dan ancaman (Threats).
I.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
kekuatan – kekuatan hal hal positif yang ada pada umat katolik di Lingkungan
Mikael ( jumlah umat, peran umat di masyarakat, kelebihan yang dimiliki,
keadaan sosial) ?
2.
Apa kelemahan
atau kesulitan yang dialami umat ( masalah komunikasi, pola pikir masyarakat,
hal pengahambat kemajuan) ?
3.
Apa
kesempatan atau potensi ( keadaan alam, perkembangan daerahnya, semangat warga)
?
4.
Apa
ancaman atau faktor negatif dan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dialami
masyarakat ?
I.3 Tujuan
1.
Mengetahui
kekuatan, peluang atau potensi, kelemahan, ancaman serta hambatan yang ada di
Stasi Ngaliyan khususnya wilayah Mikael dengan menggunakan metode ansos SWOT.
I.4 Manfaat
1.
Melatih
mahasiswa untuk terampil dalam menganalisis suatu permasalahn menggunakan
metode SWOT.
2.
Melatih
mahasiswa untuk dapat lebih peka dengan permasalahan, potensi, ancaman serta
hambatan pada suatu daerah tertentu.
II.
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam
hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka.
Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat
digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian,
dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan
teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang
kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang
amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau
anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat
yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang
sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun
yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
1.
Didalam masyarakat
pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2.
Sistem kehidupan
umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3.
Sebagian besar warga
masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4.
Masyarakat tersebut
homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya.
II.2 Wilayah Mikael Belang Stasi Ngaliyan
Stasi Triniji Suci Ngaliyan merupakan satu-satunya
stasi yang secara geografis berada diluar wilayah Paroki St.Isidorus Sukorejo
Kendal, karena Stasi Ngaliyan yang secara geografis masuk dalam Kabupaten
Temanggung dan yang seharusnya masuk dalam Paroki Parakan tetapi karena alasan
jarak yang jauh untuk mencapai paroki serta perkembangan masuknya misionaris ke
wilayah Desa Ngaliyan terlebih dulu orang yang berasal dari Paroki Sukorejo maka
dari itu Stasi Ngaliyan kemudian dimasukan dalam Paroki St.Isidorus Sukorejo
Kendal.
Umat Katolik di Desa Ngaliyan adalah 40% dari
keseluruhan warga Desa Ngaliyan yang tersebar dalam 5 dusun. Paguyuban warga di
Desa Ngaliyan sangatlah guyub jarang terjadi konflik karena perbedaan agama
atau perbedaan lainya ditandai dengan dahulu sempat adanya umat Katolik yang
menjadi kepala dan sekarangpun umat Katolik ada yang menjadi perangkat desa.
Kekerabatan juga masih kental bisa dilihat dengan sistem tempat tinggal yang
satu deret ternyata masih satu saudara.
Stasi Ngaliyan dengan ketua stasi Bapak Markus Nurwito
terbagi dalam 9 wilayah yang terdiri dari 160 KK (Kepala Keluarga), termasuk
Wilayah Mikael Mbelang. Wilayah Mikael sendiri terdiri dari 18 KK yang rata
rata dalam satu KK terdiri dari 3-6 anggota keluarga. Ketua dari wilayah Mikael
Mbelang sendiri adalah Bapak Albanus Suliswanto yang mulai menjabat tahun 2012
dan sebelumnya diketui oleh Bapak Suparno.
Warga Wilayah Mikael Mbelang hampir semua
bermatapenacaharian sebagai buruh tani, dan yang bermatapencaharian sebagai
PNS, pedagang, wiraswasta bisa dihitung. Komoditas utama yang dihasilkan adalah
jagung dan padi. Biasanya jika musim tanam atau musim panen warga
bergotong-royong saling membantu dengan yang lain meskipun kadang ada salah
seorang juga lebih memilih untuk mempekerjakan dengan alasan keefisienanya dan
kecepatanya. Keadaan geografisnya bisa dilihat tanahnya yang subur sehingga
jika ditanami palawija pasti tumbuh dan berbuah. Selain mereka menanam jagung
dan padi biasanya juga untuk hasil sampinganya juga menanam palawija lainya
seperti: cabe, kentang, kacang-kacangan, kopi dll.
Selain gotong-royong yang masih guyub warga Wilayah
Mikael Mbelang Ngaliyan ini juga masih memegang tradisi Jawa, seperti contoh:
tradisi Nyadran yang dilakukan pada Jumat Kliwon menurut hari Jawa untuk
pembukaan bulan Suro, tradisi Baritan yang dilakukan selama bulan Suro yaitu
selamatan di perempatan jalan yang menurut mitos meminta keselamatan pada Yang
Kuasa. Kekerabatan di Wilayah ini juga masih kental bisa dilihat dari tempat
tinggalnya yang sederatan ternyata masih satu keluarga besar.
II.3 Analisis SWOT Wilayah Mikael Mbelang
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan
mencapai sasaran jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang (Sanjaya: 2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai
sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya
masing-masing. Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu masalah sehingga mampu
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
Diperoleh data analisis sebagai berikut :
II.3.1 Strength (Kekuatan)
1. Gotong-royong antar warga yang masih guyub sehingga
masih tercipta kerukunan antar warga, rasa sosial yang masih tinggi, dan ketentraman
dalam satu wilayah
2. Hubungan baik antar warga sehingga tidak terjadi
perpecahan meskipun berbeda agama
3. Mempunyai tanah yang subur sehingga memungkinkan warga
bercocoktanam untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya dari hasil
bercocoktanam
4. Warga yang semakin sadar akan pentingnya pendidikan
sehingga semakin banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya tidak hanya
sebatas lulus SMP
5. Sebagian warga mulai sadar dengan kemajuan jaman,
seperti kemajuan teknologi. Sekarang banyak orang mempunyai handphone sehingga
memudahkan untuk berkomunikasi.
II.3.2 Weakness (Kelemahan)
1. Kurangnya
kesadaran akan pentingnya doa bersama diwilayah
2. Masih
tertanam pola pikir jaman dulu yang menghambat dan sulit diajak maju
3. Alat
komunikasi selain menjadi kekuatan juga menjadi kelemahan karena warga sudah
dimudahkan dengan adanya handphone menjadikan banyak anak menjadi terganggu jam
belajarnya, warga menjadi malas untuk bersilahturahmi
4. Mental
warga yang cepat puas dengan keadaan
5. Kesadaran
untuk berkumpul yang semakin menurun .
II.3.3 Opportunity (Peluang)
1. Keadaan
alam yang mendukung untuk lebih dikembangkan demi kemajuan desa
2. Semangat
guyub gotong-royong yang masih tertanam untuk menumbuhkan kembali kesadaran
berkumpul untuk berdoa bersama
3. Warga
sudah ada yang mulai sadar akan kemajuan jaman, penyadaran lebih-lebih untuk
yang masih berpikiran kolot supaya bisa dan mau diajak maju.
II.3.4 Threat (Ancaman)
1. Warga
yang terlalu sibuk (pulang sore) dengan urusan pekerjaan (buruh tani), kemudian
menjadi kecapekan menjadi faktor menurunnya kesadaran untuk berkumpul berdoa
bersama
2. Doa-doa
di wilayah menjadi sepi karena sedikit yang datang
3. Kaum
muda yang bekerja merantau dan para remaja yang bersekolah keluar menjadi
faktor vakumnya kegiatan mudika diwilayah.
III.
PENUTUP
III.1
Simpulan
Dari analisis diatas
dapat disimpulkan bahwa warga Wilayah Mikael Belang Ngaliyan sebenarnya mempunyai
potensi untuk maju hanya perlu penyadaran kembali akan pentingnya membangun
hidup rohani dan untuk lebih sadar akan pentignya berkumpul bersama untuk
berdoa bersama. Karena didunia tidak semata untuk mengurus ladang saja tetapi
harus diimbangi dengan hidup rohani yang baik. Selain itu warga juga diajak
untuk lebih bijaksana dalam menanggapi kemajuan jaman, penyadaran untuk tidak
cepat puas akan apa yang sudah dicapai.
Karena bisa dilihat dari analisis warga terlihat kurang bisa memanfaatkan dengan
baik dengan adanya teknologi baru seperti halnya handphone. Dan untuk ancaman
vakumnya kegiatan mudika dapat diminimalisir dengan mengajak kembali aktif para
muda mudi yang tidak merantau untuk kembali menghidupkan kegiatan-kegiatan
mudika diwilayah.
Kamis, 05 Desember 2013
dasar-asar pendidikan
Fungsi pendidikan dalam keluarga: 1. Pengalaman pertama di masa kanak-kanak•Freud dan Adler (psikolog) menekankan: pentingnya peranan keluarga. Bila anak mengalami ‘pengalaman trauma’ masa kecil maka pengalaman tsb akan dapat muncul ditahap-tahap perkembangan selanjutnya. 2. Menjamin kehidupan emosional anak Kebutuhan emosional, kasih sayang dapat dipenuhi dan dapat berkembang baik dalam keluargaà faktor penting dalam membentuk kepribadian seseorang
3. Menanamkan dasar-dasar pendidikan moral•Melatih, menanamkan dasar pendidikan moral. •Ki Hajar Dewantoro: ‘Rasa cinta, rasa bersatu, dan keadaan jiwa yg sangat berguna bagi kelangsungan pendidikan budi pekerti yang tidak dapat di saingi oleh lembaga pendidikan yang lainnya.’• 4. Memberikan peluang berkembangnya benih-benih kesadaran social.•Dalam menghadapi masalah dalam keluarga: tolong menolong, gotong royong, secara kekeluargaan. Semua hal tersebut akan memupuk berkembangnya benih-benih kesadaran social dalam keluarga yang bersangkutan.
copy of materi daspen ( Dra. Irine Hartutik, M.Pd)
Jumat, 22 November 2013
Pengertian Psikologi
I.HAKEKAT PSIKOLOGI
A. Pengertian Psikologi
Secara harafiah psikologi umumnya dimengerti sebagai ilmu jiwa.
Pengertian ini didasarkan pada terjemahan kata
Yunani yaitu psyche dan logos. Psyche
berarti jiwa atau nyawa atau alat untuk berfikir . Logos berarti ilmu atau yang
mempelajari tentang jiwa . Dengan demikian psikologi diterjemahkan ilmu
yang mempelajari tentang jiwa.
Karena jiwa sifatnya abstrak maka kita tidak dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya dapat mengenal gejalanya saja. Jiwa tidak dapat kita lihat dengan indera kita . Demikian pula hakikat jiwa tak seorangpun mengetahuinya. Manusia dapat mengetahui jiwa hanya lewat gejalanya saja ,lewat perilakunya. Jadi tingkahlaku itulah pernyataan jiwa yang dapat kita lihat. Pernyataan jiwa itulah yang disebut gejala-gejala jiwa misalnya mengingat, mengamati, berfantasi dsb.
beberapa definisi psikologi
•Dr.Singginggih Gunarso :
Psikologi : Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
•Hilgard : psychology may be defined
as the science that study the behavior of men and animal.
•Woodworth dan Marquis Psikologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari aktifitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar. Dsb
•Kesimpulan Psikologi ; Ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dalam mana individu tsb tidak dilepaskan dari lingkungannya.
Senin, 04 November 2013
Artikel minat baca
Pentingnya Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini
Membaca
merupakan kegiatan positif dimana orang
akan mendapatkan banyak pengetahuan dan memperluas wawasan. Orang akan dengan
mudah nya membuka jendela dunia, mencapai belahan dunia lain hanya dengan
membaca buku. Oleh karena itu perlu adanya kebiasaan diri untuk membaca buku.
Pendorong bangkitnya minat baca adalah sudah tertanamnya kebiasaan membaca
sejak dini, oleh karena itu pada dasarnya sangat penting menanamkan rasa ingin
tahu terhadap buku kepada anak sejak usia dini. Dengan begitu perlu disediakan
buku-buku yang menarik untuk menarik perhatian anak supaya timbul rasa ingin
tahu pada diri anak sehingga ini menjadi titik awal anak akan menjadi suka
membaca dan ini tahu lebih banyak macam buku.
Bukan
perkara mudah menanamkan minat baca pada anak tetapi ini adalah suatu keharusan
yang perlu dilakukan demi membangun generasi yang berkualitas untuk kedepannya.
Minat baca harus benar-benar ditanamkan sejak dini karena usia dini adalah usia
emas dalam hidup seseorang, dimana pendidikan awal ditanamkan. Perkembangan minat baca pada anak juga perlu
didorong dengan adanya bacaan yang mendukung secara berkelanjutan, karena jika
minat baca sudah tertanam tetapi bacaan yang tersedia tidak memadai dan tidak
sesuai kebutuhan tidak menutup kemungkinan minat baca akan menyurut . Oleh
karena itu perlu ditunjang bacaan-bacaan, buku-buku yang memadai untuk memenuhi kebutuhan secara
berkelanjutan. Dalam proses pembiasaan
membaca pun jangan ada pemaksaan, cukup dibiasakan sejak usia dini dengan dibacakan cerita-cerita menarik lambat laun
akan terdorong daya tarik terhadap buku sehingga sampai usia dimana anak dapat
membaca sendiri sudah tertanam kebiasaan membaca.
Minat
baca dewasa ini sangatlah rendah, tidak mengherankan jika anak SD, SMP, SMA di
era sekarang sangat tergantung dengan teknologi karena disamping tidak ada penanamaan
kebiasaan membaca anak sejak dini juga dimanjakan dengan teknologi yang semakin
canggih. Karena penanaman kebiasaan membaca membutuhkan proses yang tidak cepat
maka bagi orang tua perlu mempersiapkan dan menanamkanya sejak dini. Banyak cara-cara untuk menanamkan kebiasaan
membaca sejak dini, antara lain : Pertama membacakan cerita dimulai sejak dalam
kandungan. Membiasakan membacakan sejak dalam kandungan adalah langkah awal
memberikan stimulun baik kepada si jabang bayi, karena dengan ibunya yang gemar
membaca akan mempengaruhi si jabang bayi kelak lahir menurunkan sifat ibunya.
Kedua, membiasakan membacakan ceritera atau dongeng kepada anak sebelum tidur.
Disini langkah untuk mulai menarik perhatian anak terhadap buku, dimana anak
belum bisa membaca sendiri jika sering terbiasa dibacakan ceritera atau dongeng
akan timbul rasa tertarik perhatian terhadap buku selain itu anak juga akan
tumbuh imajinasinya untuk memvisualisasikan dalam daya imajinasi anak tersebut
dan akhirnya akan tumbuh kreatifitas pada anak.
Ketiga,
membiasakan pergi ke perpustakaan. Pada langkah ini orang tua bisa mengajak
anak rekreasi ke toko buku, perpustakaan atau taman baca sehingga anak dengan
bebas memilih bacaan yang disukai anak sehingga dari langkah ini akan terlihat
minat anak terhadap suatu buku yang dia sukai. Keempat membiasakan memberi
penghargaan berupa buku. Langkah ini untuk memberi dorongan lebih sehingga anak
akan merasa terdukung dengan adanya pengahargaan dari orang terdekatnya
sehingga kecintaannya terhadap buku akan semakin tertanam.Selain dari keluarga
sendiri, pihak lain yang seharusnya mendukung adalah pemerintah atau lembaga
yang berwenang dengan urusan penggalakan taman buku. Karena pemerintah
berwenanglah yang lebih mempunyai modal untuk penggalakan taman baca. Selain
itu pemerintah juga harus menjangkau masyarakat berkekurangan dengan memberi
akses buku-buku yang bermanfaat. Karena di daerah atau lingkungan orang tidak
mampu sangat-sangat jarang taman buku atau sekedar akses buku untuk mendorong
minat baca masyarakat. Karena itu perlu
adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dengan pemerintah yang berwenang.
Menumbuh
minat baca sejak dini memang perlu dilakukan, karena sangat banyak manfaatnya.
Selain itu juga demi menjawab tuntutan jaman yang semakin maju. Lambat laun
ilmu pengetahuan dan teknologi akan semakin maju tanpa membaca apakah orang
akan dengan mudah mendapatkan ilmu tentang teknologi tersebut. Jadi dengan
membaca orang akan dengan mudah mendapatkan banyak informasi. Mari membiasakan
membaca. Dengan demikian negara Indonesia ini semakin kaya dengan ilmu dan
selangkah lebih maju sehingga Indonesia
tidak mungkin tidak menjadi negara maju.
Sabtu, 26 Oktober 2013
apa itu proses sosial?
•Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yg dapat dilihat apabila para individu dan kelompok-kelompok saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk hubungan itu, baik yang menyatukan maupun menggoyahkan kesatuan itu.
•Intinya: proses sosial adalah pengaruh timbal balik atau INTERAKSI antara pelbagai segi kehidupan bersama.
Selasa, 15 Oktober 2013
Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan anak usia dini
meliputi beberapa bagian, yaitu:
1. Perkembangan
kemampuan motorik.
Seiring dengan pertumbuhannya,
sistem syaraf anak anda semakin matang. Ada 2 tipe kemampuan motorik. Yang
pertama adalah kemampuan motorik di mana anak anda mampu menggerakkan bagian
tubuhnya yang besar, seperti tangan dan kaki. Berjalan, berlari, keseimbangan
tubuh dan koordinasi gerak merupakan bentuk perkembangan anak usia dini pada
kemampuan motorik.
Yang perlu dievaluasi pada
tahap perkembangan ini adalah kekuatan otot, kualitas gerakan dan sejauh mana
anak mampu melakukan gerakan. Sedangkan perkembangan kemampuan motorik yang ke
dua adalah kemampuan anak untuk menggerakkan bagian-bagian kecil dari tubuhnya.
Seperti jari tangan, jari kaki dan mata. Kemampuan motorik ini dapat dilihat
dari kemampuan anak melempar dan menangkap sesuatu, menggambar maupun meraih
benda.
2. Perkembangan
fungsi fisik.
Perkembangan anak usia dini
pada fungsi fisiknya mengikuti pola tertentu, diantaranya; perkembangan bagian
tubuh yang besar lebih awal dibandingkan bagian tubuh yang kecil. Misalnya,
perkembangan fungsi tangan dan kaki lebih dulu dibandingkan jari. Pola
selanjutnya adalah perkembangan bagian-bagian utama tubuh lebih dahulu
dibandingkan bagian lainnya.
Bagian-bagian utama seperti
lambung, jantung dan organ inti lainnya lebih dulu dan lebih kuat dibandingkan
perkembangan fungsi kaki dan tangan. Dan pola yang terakhir adalah dari bagian
atas tubuh menuju bagian bawah. Perkembangan anak usia dini untuk memfungsikan
fisiknya dimulai dari kepala baru kemudian ke bagian kaki. Inilah sebab mengapa
bayi lebih dulu mampu mengangkat kepalanya dibandingkan berguling.
3. Perkembangan
kemampuan kognitif.
Perkembangan anak usia dini
meliputi perkembangan kemampuan kognitifnya. Kemampuan kognitif ini barkaitan
dengan daya ingat, kemampuan menganalisa maupun kemampuannya memecahkan
masalah. Anak usia dini adalah peneliti kecil, mereka aktif melakukan percobaan
dan menganalisa apa yang ada di sekelilingnya. Di sini dukungan lingkungan
untuk menunjang perkembangan kognitif anak sangat diperlukan. Interaksi yang
sehat antara anak dan lingkungan dapat mengoptimalkan perkembangan kognitifnya.
4.
Perkembangan kemampuan berbahasa.
Penelitian menunjukkan bahwa
bagaimana cara orang tua berbicara akan memainkan peran penting dalam
perkembangan kemampuan berbahasa pada anak. para peneliti meyakini bahwa
penggunaan bahasa ibu akan memudahkan anak untuk belajar bahasa lebih cepat.
Awalnya anak hanya mampu mengoceh, kemudian dia mulai bisa mengucapkan sebuah
kata. Dengan terus berlatih, anak anda akan mulai bisa menggabungkan 2 kata,
hingga kemudian bisa membuat sebuah kalimat sederhana. Kemampuan anak berbahasa
merupakan cermin dari kecerdasan anak.
Selain dukungan dari
orang-orang terdekat maupun lingkungan sekitarnya, perkembangan anak usia dini
perlu didukung pula oleh suplai nutrisi yang mencukupi. Ini dikarenakan pada
masa perkembangan anak usia dini dibutuhkan zat-zat gizi penting untuk proses
pematangan jaringan tubuhnya dan untuk menyediakan energi dalam proses anak
bereksplorasi.
Langganan:
Postingan (Atom)